ANALISIS PENGKODEAN DIAGNOSIS TUBERCULOSIS DI RUMAH SAKIT X KOTA CIREBON
ANALYSIS OF TUBERCULOSIS DIAGNOSIS CODING AT HOSPITAL X CIREBON CITY
DOI:
https://doi.org/10.52236/ih.v13i2.755Keywords:
keakuratan, kode ICD-10, tuberculosisAbstract
Pendahuluan. Dampak dari ketidakakuratan kode diagnosis merujuk pada kualitas mutu pelayanan suatu fasilitas pelayanan kesehatan. Dampak yang dihasilkan seperti keterlambatan pembayaran klaim INA-CBG’s sehingga berpotensi akan menghambat arus keuangan rumah sakit, laporan statsitik morbiditas dan mortalitas rumah sakit yang tidak akurat. Tuberculosis merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang menyerang paru-paru dan menginfeksi organ lainnya. Penyakit ini dapat menyerang semua usia dan masih menjadi dalah satu permasalahan secara global. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan kodefikasi dan persentase ketepatan pengkodean diagnosis Tuberculosis di Rumah Sakit X Kota Cirebon. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dan data dikumpulkan melalui lembar observasi. Hasil. Penelitian ini menghasilkan data persentase keakuratan kode diagnosis kasus Tuberculosis. Kesimpulan. Hasil kodefikasi kasus Tuberculosis di Rumah Sakit X Kota Cirebon didapatkan hasil keakuratan kode 62% (29 dokumen rekam medis) dan ketidakakuratan 38% (18 dokumen rekam medis). Kata kunci : keakuratan, kode ICD-10, TuberculosisReferences
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2013. Jakarta.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. Jakarta.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2024, August 2). Semarakkan Hari Anak Nasional 2024, Masyarakat Harus Pahami Karakteristik TBC. Retrieved April 19, 2025, from https://www.tbindonesia.or.id/semarakkan-han-2024-masyarakat-harus-pahami-karakteristik-tbc/
Kristina, I., Purnama, F., Indah, S., & Detyas, V. (2022). Ketepatan Kode Diagnosis Penyakit Untuk Klaim Biaya Ditinjau Dari Berbagai Literatur. In Edu RMIK Journal page (Vol. 1).
Pradita, R. (2024). Tinjauan Pelaksanaan Coding Diagnosa dan Tindakan pada Implementasi Rekam Medis Elektronik Puskemas Botania (Vol. 9). Bengkulu.
Presiden Republik Indonesia. (2021). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor. 67 Tahun 2021 Tentang Penanggulangan Tuberculosis. Jakarta.
Putri, V. R., Fannya, P., Dewi, D. R., & Widjaja, L. (2023). Tinjauan Ketepatan Kode Penyakit Tuberkulosis Paru Berdasarkan ICD-10 pada Pasien Rawat Inap di RSKD Duren Sawit Tahun 2021. Sehat Rakyat: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2(2), 279–289. https://doi.org/10.54259/sehatrakyat.v2i2.1675
Rahmawati Eni Nur. (2016). Hubungan Antara Kelengkapan Informasi Medis Dengan Keakuratan Kode Diagnosis Tuberkulosis Pada Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi. Retrieved from https://core.ac.uk/download/pdf/196255896.pdf
Savira Nurjannah, N., Rachmatta Putro Mudiono, D., Farlinda, S., Informasi Kesehatan, M., Kesehatan, J., Negeri Jember, P., & Sakit Pusat Pertamina Jakarta Selatan, R. (2022). Determinan Ketepatan Kode Diagnosis Utama di RS Pusat Pertamina Jakarta Selatan. 1(1). https://doi.org/10.47134/rammik.v1i1.14
Siswati. (2018). Manajemen Unit Kerja II Perencanaan SDM Unit Kerja Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. Jakarta.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif (Setiyawami, Ed.). Bandung: Alfabeta.
Additional Files
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Intan Husada : Jurnal Ilmiah Keperawatan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.